Rabu, 25 Maret 2015

Konsepsi IBD dalam Kesusssastraan



Cerpen 1 (TEKATEKI)
Saat bertemu di sebuah acara, ya bisa di bilang tidak terlalu formal. Hanya acara perkumpulan organisasi remaja untuk mengenal satu sama lain. Dari acara ini, ada seorang perempuan yang duduk berderatan dengan yang lainnya hanya mengenal beberapa orang saja di acara tersebut. Dan satu persatu kami memperkenalkan diri, cukup banyak yang datang pada acara tersebut. Setelah perkenalan diri satu sama lain, kita semua pun cukup akrab. Di saat acara berjalan, ada seseorang yang memperhatikan perempuan ini yaitu seorang lelaki yang duduk berhadapan dengannya. Mungkin perempuan ini cukup risih dengan cara lelaki ini memperhatikannya, karena bisa dibilang setiap gerak geriknya selalu diperhatikan. Acara demi acara pun berjalan dengan cepat, dan tiba acara penutupan. Untuk dijadikan dokumentasi, sebelum pulang semua yang hadir berfoto bersama.
Berjalalannya waktu, perempuan ini sudah tidak memikirkan kejadian di acara itu. Dan suatu hari ada seorang lelaki yang menghubunginya melalui aplikasi smartphone. Perempuan ini pun bertanya, “maaf, siapa ini?” dan ternyata ia lelaki yang memperhatikannya saat acara itu. Perempuan ini pun bertanya dalam hati, gimana bisa dia menghubungi ku dan ternyata masih ingat kejadian acara itu. Mulailah perempuan dan lelaki ini melakukan komunikasi.
Mereka pun semakin dekat dan mengenal satu sama lain, lebih tau lagi bagaimana sifat-sifatnya. Seiring berjalannya waktu, mereka pun berbagi kisah hidupnya membuka diri tidak canggung menceritakan pengalaman-pengalamannya. Lelaki ini pun sangat senang bisa lebih dekat dan berbagi kisah hidupnya ke perempuan tersebut. Menyayikan lagu untuk perempuan ini adalah yang sering dilakukan oleh lelaki tersebut, hingga perempuan ini pun merasa senang dan tersentuh. Ucapan terimakasih yang diucapkan lelaki ke perempuan ini karena telah bisa percaya kepadanya membuat mereka akhirnya menjalin status

Cerpen 2 (ABU-ABU)
Seorang anak remaja putri panggil saja Tina yang beranjak dewasa kini mulai mengenal dan dekat dengan seorang lelaki. Tepat 2 hari setelah perempuan ini berulang tahun, teman lamanya atau bisa dibilang teman cowok SMPnya dulu menghubunginya  bernama Anes. Mereka tak percaya bisa kembali berkomunikasi lagi, setelah 4 tahun tidak bertemu. Komunikasi mereka berjalan dengan baik, ketika masa SMP dulu Tina dan Anes tidak terlalu dekat hanya sebatas teman biasa.
Banyak cerita yang mereka ceritakan, mulai dari setelah lulus SMP masa-masa SMA mereka dulu. Semakin hari Anes dan Tina semakin dekat, namun mereka tidak menjalin hubungan yang lebih dari teman. Perbedaan keyakinan membuat mereka sedikit canggung untuk menjalin suatu hubungan. Anes yang sejak SMP ingin berpindah keyakinan menjadi mualaf, belum dilaksanakannya hingga sekarang. Namun Anes sedikit-sedikit belajar untuk berpuasa ketika bulan ramadhan. Mereka menjalani hubungan ini seperti teman biasa, sahabat, kakak adik kadang orang melihat mereka seperti menjalin hubungan lebih dari teman.
Abu-abu?  Ya itu yang mungkin bisa dibilang dengan hubungan mereka, tidak bisa ditebak. Namun mereka berprinsip “jalanin aja yang ada sekarang gimana”. Hingga Anes dan Tina sama-sama dekat dengan orang yang berbeda. Tidak bertahan lama hubungan Anes dengan temannya, Anes kembali menghubungi Tina yang pada saat itu Tina sedang dekat dengan seseorang. Hubungan Tina dengan lelaki itu pun sangat dekat dan cukup lama, namun pada suatu hari mereka memutuskan hubungannya. Teringat dengan perbedaan keyakinan, teman Tina mengirimkan sebuah quotes “kadang Tuhan menguji manusia dengan cinta beda agama, hanya untuk mematiskan apakah manusia lebih mencintai pencipta atau ciptaanNya”. Tina pun membaca dan merenungkannya, hingga sekarang Anes dan Tina masih berhubungan dengan baik hanya sebatas teman saja. Dan Tina pun masih menjalin komunikasi yang baik juga dengan lelaki yang pernah dekat dengannya pada saat itu.


Cerpen 3 


Cinta Sejati
Karya Dina Pertiwi

Cinta sejati. Apakah kalian percaya akan itu? Akan "Cinta Sejati" yang konon katanya dimiliki oleh semua orang? Cinta yang katanya sangat indah dan menyenangkan? Mitos cinta sejati yang terus menerus melolong dihatiku.
***

Kupandangi bingkai biru di tepi tempat tidurku. Aku tersenyum menatap benda yang ada didalam bingkai itu.

Bukan sebuah foto ataupun lukisan. Hanya sebuah kertas lusuh. Kertas catatan PKN yang aku robek dari buku miliknya 2 tahun lalu saat perpisahan SMP. Dia sama sekali tidak tahu aku merobek buku catatanya. Bahkan, mungkin dia tidak mengenalku. Aku hanya satu dari ratusan penggemarnya di sekolah.


Dia bukan artis. Dia adalah siswa tampan dan cerdas di sekolahku. Dia kaya dan pintar dalam bidang olahraga. Sifatnya yang cuek justru menjadi daya tarik bagi para kaum hawa, termasuk aku. Tapi, bisa dibilang, aku tidak terlalu menunjukkan diri bahwa aku menyukainya. Terbukti. Aku tidak pernah menyapa ataupun menegurnya. Aku menyukainya lewat diam.

Bahkan, robekan catatan PKN itu aku ambil diam- diam untuk kenang- kenanganku karena aku tahu dia akan melanjutkan study ke L.A.

Aku kembali tersenyum manis saat melihat robekan catatan itu. Orang bilang, apapun itu, jika memang jodoh, maka dia akan kembali lagi dan lagi. Dan aku percaya dia akan kembali kulihat.

Aku mengeluarkan kertas itu dari bingkainya. Kupeluk- peluk dan kubelai. Ku ajak tertawa dan tersenyum.

Gila. Konyol memang. Setelah puas dengan kegiatanku itu, aku meletakkan kertas itu di atas meja belajarku. Dan...
Syuuuut...
Angin bertiup menerbangkan kertas kenangan itu keluar jendela dan jatuh dipekarangan. Dengan sigap aku keluar rumah dan mengejar kertas itu. Itu adalah satu- satunya milikku yang mampu membuatku mengingatnya.

Saat aku hampir mendapatkanya, angin kembali meniupnya menjauhiku. Argh! Angin ini! Batinku kesal.

Aku kembali mengejar kertas itu. Dan saat aku hampir mendapatkannya kembali...
"Argh!! Sial banget sih?! Malah keinjek lagi!" seruku kesal saat tahu kertas itu di injak seseorang. Orang itu mengambil kertas yang ada di injakannya itu. Aku masih menatap jalanan berdebu dengan kesal.
"Jadi, daritadi kamu ngejar kertas ini ya?" ucap orang itu. Suara bariton yang ku kenal. Ku tengadahkan kepalaku menatap wajah dari si pemilik suara.

DEG!!!
Di... Diakan? Diakan pemilik kertas itu sebenarnya? Vigo. Cowok tampan, keren dan pintar itu... Bagaimana bisa?
"Ma... af. Aku ngerobek kertas itu...."
"gapapa kok Dina. Beneran deh gapapa. Karena, aku juga udah foto kamu diam- diam waktu itu." akunya padaku. Dia... Tau namaku?
"foto?! Diem- diem?"
"Lebih baik, kita nostalgianya ditaman aja deh." ucapnya sambil menarik tanganku ke taman.
***

Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Fotoku ada dalam dompet Vigo?
"Aku dulu suka banget sama kamu Dina. Karena, kamu itu satu- satunya cewek yang gak pernah negur aku. Kamu cuek dan aku suka itu." ucapnya sambil tersenyum.
"Dulu, aku berharap bisa kenal dan pacaran sama kamu. Tapi, dekat kamu aja aku udah gemetaran, apalagi ngobrol sama kamu..." ucap Vigo lagi. Lalu dia menatap robekan kertas itu.
"Aku tau kok, kamu ngerobek kertas ini. Cuma aku pura- pura gatau aja. Aku seneng banget waktu kamu robek kertas ini. Karena itu artinya, kamu juga suka sama aku. Iyakan?" ucapnya yang membuatku tersipu malu.
"Ikh... Kok diem aja?" ujarnya sambil mencubit pipiku pelan.
"aku bingung mau ngomong apa..."
"Kamu percaya mitos True Love gak?"
"True Love? Emang ada?" tanyaku.
"mulanya, aku juga gak percaya. Tapi malem ini aku percaya. True Love aku udah aku temuin lagi. Aku suka kamu." ucapnya sambil natap bintang.
"udah jam 12 belom?" tanyanya.
"udah. Udah jam 12 tepat."
"Happy Birthday Dina :). Will you be My True Love?"

Apakah dia menyatakan perasaannya. Tanpa sadar, aku mengucapkan
"yes. I will."
***

Percaya atau tidak, itulah faktanya. Cinta Sejati akan datang. Sejauh dan sesulit apapun, Cinta Sejati akan mencari jalan lagi dan lagi untuk kita temukan.




Biografi 1 (Bj.Habibie)
Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau adalah anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Dari hasil pernikahannya dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962, Habibie dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.
Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.
Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat summa cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
Sumber:
http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/


2. IBD yang dihibungkan dengan puisi

  
Dua manusia
Meski jalan ini masih akan terus berputar
Ujung jalan ini Kau&Aku yang tahu
Semua yang menertawakan kita
Akan berhenti berharap menjadi kita

Sangat tak mungkin
Untuk aku membencimu
Banyak cerita yang kau bagikan
Yang membuat ku yakin kan jadi nyata

Meski awan ini masih terus membayangimu
Warna langitnya sejatinya kita mengetahui
Terdapat dua bintang untuk Kau&Aku
Menanti kita untuk kembali bersama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar