Kamis, 20 Oktober 2016

TEKNOLOGI SISTEM CERDAS

2. HEURISTIC SEARCH
 

Heuristic Search merupakan metode pencarian yang memperhatikan nilai heuristik (nilai perkiraan).
Teknik pencarian heuristik (heuristic searching) merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang keadaan (state space) suatu problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar, dan mengesampingkan usaha yang bodoh dan memboroskan waktu. Atau Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian, namun dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan (completeness).
           

 Heuristic Search memperkirakan jarak menuju Goal (yang disebut dengan fungsi heuristik).
Fungsi heuristik ini digunakan untuk mengevaluasi keadaan-keadaan problema individual dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan solusi yang diinginkan.


Ø  GENERATE dan TEST, Pada prinsipnya metode ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal.
 

Algoritma:
– Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu titik tertentu atau lintasan tertentu dari keadaan awal).
– Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar merupakan solusinya dengan cara membandingkan node tersebut atau node akhir dari suatu lintasan yang dipilih dengan kumpulan tujuan yang diharapkan.
– Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi kembali langkah yang pertama.

Contoh : Traveling Salesman Problem (TSP) Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Ingin diketahui rute terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali.
 
Contoh : Traveling Salesman Problem (TSP)
• Generate & test akan membangkitkan semua solusi yang mungkin:
– A – B – C – D
– A – B – D – C
– A – C – B – D
– A – C – D – B, dll

Kelemahan dari Pembangkit & Pengujian (Generate and Test) yaitu ;
– Perlu membangkitkan semua kemungkinan sebelum dilakukan pengujian
– Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pencariannya


    Ø  HILL CLIMBING Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan dan pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristic. Pembangkitan keadaan berikutnya tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnya yang mungkin. 
Algoritma Simple HillClimbing.

Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan atau sampai  tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang: 
  • Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
  • Evaluasi keadaan baru tersebut : 
  • Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar 
  • Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik dari pada keadaan sekarang, maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang. 
  • Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi. 

Pada simple hill climbing, ada 3 masalah yang mungkin: 
  • Algoritma akan berhenti kalau mencapai nilai optimum local 
  • Urutan penggunaan operator akan sangat berpengaruh pada penemuan solusi 
  • Tidak diijinkan untuk melihat satupun langkah sebelumnya.

Contoh: TSP dengan Simple Hill Climbing 
Disini ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang mungkin. Operator digunakan untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan. Apabila ada n kota, dan kita ingin mencari kombinasi l intasan dengan menukar posisi urutan 2 kota, maka kita akan mendapatkan sebanyak: 



atau sebanyak 6 kombinasi (lihat gambar dibawah). Fungsi heuristic yang digunakan adalah panjang lintasan yang terjadi 


Referensi:
http://najibzot.blogspot.co.id/p/teknik-searching-kecerdasan-buatan-di.html


TEKNOLOGI SISTEM CERDAS



METODE PENCARIAN

1. BLIND SEARCH
Blind Search merupakan pencarian asal. Jika solusi sudah ditemukan, maka pencarian akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal 3 bagian yaitu [masalah]-[pencarian]-[solusi]. Blind search tidak mempunyai atribut atau informasi tambahan. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru, dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi, setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah solusinya. ciri2 Blind Search
- Membangkitkan simpul berdasarkan urutan
- Kalau ada solusi, solusi akan ditemukan
- hanya memiliki informasi tentang node yang telah dibuka (node selanjutnya tidak diketahui).


    Ø  BREADTH FIRST SEARCH  (BFS) atau sering disebut juga pencarian melebar. semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi node-node pada level n+1. Pencarian dimulai dari node akar terus ke level 1 dari kiri ke kanan, kemudian berpindah ke level berikutnya dari kiri ke kanan hingga solusi ditemukan.

contoh:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid8ep4nigDZexM4gRICjoh6-WPKW98WRc8a2gcjMB41XKovew6vhBQacubQFlGM1dt5dI_CVOADE8FppCYO8q1bjTW5Cr1KgPNMTx9IvnBxs77suvTN_SpoxJanG1wN5shK2-oszB1WGP2/s1600/ai1.JPG

pada BFS teknik pencarian pesoalannya adalah dengan membuka node (titik) per levelnya.. sehingga pada persoalan diatas penyelesaian pada BFS adalah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh02tqNQWdJf-hYZPNKXFSYEn_Gjycm07XJ2jPWsNPFe6qJ3-mHsXiBSIqboTh5td49UqO5UyAfHbQKqVEHxa6YgV0yJuuZztQeM4ACRPAdJw-ISPfStmWXOtRJWwYUeR7R4wORwnBwLTzP/s1600/ai1bfs.JPG

jadi urutan node yang di lalui pada pencarian BFS adalah. a,b,c,d,e,f,g,h.

Keuntungannya :
·         Tidak akan menemui jalan buntu, menjamin ditemukannya solusi (jika solusinya memang ada) dan solusi yang ditemukan pasti solusi yang paling baik.
·         Jika ada 1 solusi, maka breadth – first search akan menemukannya.
·         Jika ada lebih dari 1 solusi, maka solusi minimum akan ditemukan

Kerugiannya :
·         Membutuhkan memori yang banyak, karena harus menyimpan semua simpul yang pernah dibangkitkan dan hal ini harus dilakukan agar BFS dapat melakukan penelusuran simpul-simpul sampai di level bawah.
·         Membutuhkan waktu yang cukup lama

Kesimpulan :
Teknik pencarian Breadth – First Search  ini :
Completeness : dimana teknik yang digunakan adanya solusi
Optimality : dimana teknik yang digunakan menemukan solusi yang terbaik saat adanya beberapa solusi berbeda
Time complexity : waktu yang dibutuhkan cukup lama
Space complexity : memori yang dibutuhkan juga banyak.


     Ø  DEPTH FIRST SEARCH (DFS) atau sering disebut juga pencarian mendalam. dilakukan pada suatu simpul dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada simpul sebelah kanan dan simpul yang kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya. Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi.
Contoh:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8E4cLOEVqw49jStSdyqgAjMNWu9rzTVCAcLQSGe06-z2G41KLTHP5N3-hfF1Y7xoK3YFSJxo6XN214cgt38Y-yOkqtVhfoO0eh0rpje5U_kKvAPGc7tTfCA7azFLNKWAy-VnckhoiDMZe/s1600/ai1dfs.JPG
jadi solusi node yang di lalui pada DFS adalah a,b,e,h.

Keuntungannnya :
  • Membutuhkan memori relatif kecil, karena hanya node-node pada lintasan yang aktif saja yang disimpan. 
  • Dan secara kebetulan, akan menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan, jadi jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri, maka DFS akan menemukannya dengan cepat (waktunya cepat) 
Kerugiannya : 
  • Memungkinkan tidak ditemukannya atau tidak adanya tujuan yang diharapkan, karena jika pohon yang dibangkitkan mempunyai level yang sangat dalam (tak terhingga) à tidak complete karena tidak ada jaminan akan menemukan solusi. 
  • Hanya mendapat 1 solusi pada setiap pencarian, karena jika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi berada pada level yang berbeda, maka DFS tidak menjamin untuk menemukan solusi yang paling baik à tidak optimal.